BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Sering kali kita lihat dilingkungan sekarang ini,
banyak sekali remaja yang bersikap tidak berdasarkan moral dan tingkah laku
yang tidak sesuai lagi dengan prinsip hidup yang sebenarnya.
Remaja saat ini lebih identik dengan tingkah laku
yang sering meresahkan baik dimana pun mereka berada. Berbagai macam tingkah
laku yang mereka perbuat hingga akhirnya menimbulkan dampak-dampak negative
bagi diri mereka sendiri dan juga orang disekitar mereka.
Karna itulah penyusun mencoba mengamati ruang
lingkup dari remaja tersebut dan dirangkum dalam sebuah makalah yang sederhana.
B.
RUMUSAN MASALAH
a.
Bagaimana konsep
remaja yang sebenarnya ?
b.
Apa itu
kenakalan remaja?
c.
Apa penyebabnya
kenakalan itu terjadi?
d.
Apa saja
jenis-jenis kenakalan remaja itu?
e.
Bagaimana cara
menanggulanginya?
f.
Bagaimana remaja
dalam konsep islam?
C.
TUJUAN
Berdasarkan konsep latar belakang diatas, penyusun
mengharapkan agar para pembaca terutama bagi kalangan remaja agar dapat
mengontrol dan membentengi diri mereka dengan keimanan dan ketakwaan.
BAB II
ISI PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN REMAJA
a.
Remaja
Remaja
Kelompok Yang Perlu Dipahami Remaja sebagai manusia berpotensi
“Remaja”. Kata itu menurut remaja sendiri
adalah kelompok minoritas yang punya warna tersendiri, yang punya “dunia”
tersendiri yang sukar dijamah oleh orang
tua.
Sekarang kelompok
remaja adalah manusia yang mempunyai potensi. Remaja kelompok yang mempunyai
vitalitas, semangat priorita, harapan penerus generasi. Generasi muda
diarahkan untuk mempersiapkan kader
penerus perjuangan bangsa dan pembangunan nasional dengan memberikan bekal
keterampilan, kepemimpinan, kesegaran jasmani, daya kreasi, patriotisme
idealisme, kepribadian dan budi pekerti luhur. Untuk itu perlu diciptakan iklim
yang sehat sehingga memungkinkan kreativitas generasi muda berkembang secara
wajar dan bertanggung jawab. Segi
pendekatannya melalui pendidikan formal, non formal, atau pun informal; di luar
maupun di dalam sekolah. Sebagai contoh kecil usaha melibatkan generasi muda
dalam pembangunan adalah pengikutsertaan masa remaja dalam pendidikan politik
yang kongkritnya nampak dilakukan dalam banyak kegiatan kampanye pemilu
1982.[1]
b.
Usaha-usaha untuk mengerti dan memahami
remaja
Usaha-usaha
untuk mengerti dan memahami remaja yaitu dengan mengetahui dan mnegerti tentang
pertumbuhan dan perkembangan remaja, khususnya dalam mengantar remaja menuju
kematangan psikis dan kematangan sosialnya.
c. Ikhtisar hal-hal yang perlu dimengerti dan dipahami
Rentangan
usia dan ciri-ciri remaja;
Sebelum
seseorang disebut remaja yaitu “ambang pintu masa remaja” yang sering dikenal
dengan sebutan “pubertas” dengan aneka keunikannya. Ciri-cirinya penuh dengan
“badai dan topan” , perasaan yang penuh gejolak dan peka terhadap
rangsang-rangsang negatif.
G. Stanley Hall,mengatakan bahwa masa ini disebut sebagai masa yang penuh
dengan “strom and stress”. Kemudian ciri-ciri remaja akhir adalah suatu
masa indah dalam kehidupannya. Young men and Young women ini menghiasi
hdup mereka dengan kisah cinta yang
tidak jarang menghanyutkan.
Pertumbuhan jasmani remaja awal sedmikian cepat’ terjadi
ketidakseimbangan berbagai anggota badan, sehingga seringkali mereka nampak
mengalami ketidakseimbangan badan dan ketidakseimbangan gerak. Selanjutnya
pertumbuhan kelenjar-kelenjar seks dan perkmebangan perilaku seksual diketahui
telah mengalami “sejarah” yang cukup panjang.[2]
d. Rentang usia dan ciri-ciri remaja
Elizabeth B Hurlock jika dibagi berdasarkan bentuk-bentuk dan
pola-pola perilaku yang nampak khas bagi usia-usia, maka kematangan kehidupan
terdiri atas 11 masa yaitu:
1. prenatal: saat konsepsi sampai lahir.
2. masa neonatus: lahir sampai akhir minggu kedua
setelah lahir.
3. masa bayi: akhir minggu kedua sampai akhir tahun
kedua.
4. masa kanak-kanak awal: dua tahun sampai enam
tahun.
5. masa anak-anak akhir: 6 tahun sampai dengan 10-11
tahun.
6. masa pubertas/preadolescence: 10-12
tahun sampai dengan 13-14 tahun.
7. masa remaja awal: 13-14 tahun sampai dengan 17
tahun.
8. masa remaja akhir: 17 tahun sampai dengan 21
tahun.
9. masa dewasa awal: 20 tahun sampai dengan 40 tahun.
10.masa setengah baya: 40 tahun sampai
dengan 60 tahun.
11.masa tua: 60 tahun sampai dengan
meninggal.
e. Ciri-ciri penting periode pubertas
Pubertas
merupakan periode transisi dan tumpang tindih. Sebab pubertas berada dalam
peralihan antara masa anak-anak danremaja, disebut kanan-kanak tidak tepat
disebut dewasa juga tidak. Ada beberapa ciri
yang bersangkutan dengan pertumbuhan danperkembangan biologis dan
psikologis.
Ciri-ciri
primer:
Bagi
wanita ditandai dengan haid pertama (menarche) yang disertai pelbagai
perasaan tak enak bagi yang mengalaminya. Bagi pria ditandai oleh mimpi polusi
(mimpi basah) atau dikenal dengan sebutan nocturnal emmisions.
Ciri-ciri
seks sekunder:
Bagi wanita
pinggulnya membesar dan membulat, buah dada semakin nampak menonjol, tumbuhnya
rambut di daerah alat kelamin, ketiak, lengan, dan kaki. Ada perubahan suara
dar suara anak-anak menjadi lebih merdu (melodious), kelenjar keringat
lebih aktif dan sering tumbuh jerawat, kulit menjadi lebih kasar dibanding
kulit anak-anak.
Bagi pria otot-otot tubuh , dada, lengan,
paha dan kaki tumbuh kuat, tumbuhnya rambut di daerah alat kelamin, betis dan kadang-kadang dada;
terjadi perubahan suara yaitu nada pecah dan suara merendah hingga sampai akhir
masa remaja, volume suara turun satu oktaf, aktifnya kelenjar-kelenjar keringat
dan kelenjar-kelenjar ini menghasilkan keringat yang banyak walaupun remaja
tersebut bergerak sedikit saja. Pada usia 11-12 tahun wnaita lebih cepat tumbuh
dibanding pria sehingga secara tidak sadar si puber sering merasa iri hati
terhadap si puber wanita. Inilah sebabnya sering ada puber pria yang menjauhi
bahkan bermusuhan dengan puber wanita pada usia ini, istilahnya sex
antagonisme. Akan tetapi dalam pertumbuhan tubuh kekar maka mulailah timbul
saling tertarik antara 2 jenis kelamin ini. Hal yang demikian dipengaruhi oleh
daya tarik seksuil atau “sex appeal”.
Setelah
melewati masa pubertasnya sip uber ini akan memasuki masa remaja awal yang
ditandai dengan ketidakstabilan kedaan
perasaan dan emosinya, dalam bekerja ia tiba-tiba bersemangat sekali namun bisa
juga kelihatan lesu sekali, dalam hal sikap dan moralnya terutama menonjol
menjelang akhir remaja awal (15-17 tahun). Ada dorngan-dorngan seks dan
kecenderungan memenuhi dorongan itu sheingga kadng-kadang dinilai oleh
masayarakat tidak sopan, dalam hal kemampuan mental dan kecerdasan mulai
sempurna. Kesempurnaan mengambil kesimpulan dan informasi abstrak mulai pada
usia 14 tahun. Akibatnya si remaja awal suka menolak hal-hal yang tidak masuk
akal tetapi dengan alasan yang masuk akal remaja cenderung mengikuti pemikiran
orang dewasa. Hal status remaja awal sangat sulit ditentukan bahkan
membingungkan. Perlakuan yang diberikan orang dewasa kepada remaja awal sering
berganti-ganti. Ada keraguan orang dewasa untuk memberi tanggung jawab kepada
remaja dengan dalih “merasa masih anak-anak” tetapi pada lain kesempatan si
remaj awal sering mendapat teguran sebagai “orang yang sudah besar” jika remaja
awal bertingkah laku yang kekanak-kanakan. Akibatnya si remaja awalpun mendapat
sumber kebingungan dan menambah masalahnya.
Setelah masa remaja
awal berakhir si remaja awal ini akan menghadapi masa remaja akhir yang
ditandai dengan stabilitas yang mulai meningkat, citra diri dan sikap pandangan
yang lebih realistis, menghadapi masalahnya secara lebih matang dan perasaan
yang lebih tenang. [3]
B. MASA REMAJA
Masa remaja
adalah suatu tahap antara masa kanak-kanak dengan masa dewasa. Istilah ini
menunjuk masa dari awal pubertas sampai tercapainya kematangan; biasanya mulai
dari usia 14 pada pria dan usia 12 pada wanita. Transisi ke masa dewasa
bervariasi dari satu budaya kebudayaan lain, namun secara umum didefinisikan
sebagai waktu dimana individu mulai bertindak terlepas dari orang tua
mereka.[4]
Perkembangan fisik
Perubahan dramatis dalam bentuk dan ciri-ciri fisik
berhubungan erat dengan mulainya pubertas. Aktivitas kelenjar pituitari pada
saat ini berakibat dalam sekresi hormon yang meningkat, dengan efek fisiologis
yang tersebar luas.
Hormon
pertumbuhan memproduksi dorongan pertumbuhan yang cepat, yang membawa tubuh
mendekati tinggi dan berat dewasanya dalam sekitar dua tahun. Dorongan
pertumbuhan terjadi lebih awal pada pria daripada wanita, juga menandakan bahwa
wanita lebih dahulu matang secara seksual daripada pria. Pencapaian kematangan seksual
pada gadis remaja ditandai oleh kehadiran menstruasi dan pada pria ditandai
oleh produksi semen. Hormon-hormon utama yang mengatur perubahan ini adalah
androgen pada pria dan estrogen pada wanita, zat-zat yang juga dihubungkan
dengan penampilan ciri-ciri seksual sekunder: rambut wajah, tubuh, dan kelamin
dan suara yang mendalam pada pria; rambut tubuh dan kelamin, pembesaran
payudara, dan pinggul lebih lebar pada wanita.
Perkembangan intelektual
Tidak ada
perubahan dramatis dalam fungsi intelektual selama masa remaja. Kemampuan untuk
mengerti masalah-masalah kompleks berkembang secara bertahap. Psikolog Perancis
Jean Piaget menentukan bahwa masa remaja adalah awal tahap pikiran formal
operasional, yang mungkin dapat dicirikan sebagai pemikiran yang melibatkan
logika pengurangan/deduksi. Piaget beranggapan bahwa tahap ini terjadi di
antara semua orang tanpa memandang pendidikan dan pengalaman terkait mereka.
Namun bukti riset tidak mendukung hipotesis ini; bukti itu menunjukkan bahwa
kemampuan remaja untuk menyelesaikan masalah kompleks adalah fungsi dari proses
belajar dan pendidikan yang terkumpul.
Perkembangan seksual
Perubahan fisik yang terjadi pada masa
pubertas bertanggung-jawab atas munculnya dorongan seks. Pemuasan dorongan seks
masih dipersulit dengan banyaknya tabu sosial, sekaligus juga kekurangan
pengetahuan yang benar tentang seksualitas. Namun sejak tahun 1960-an,
aktivitas seksual telah meningkat di antara remaja; studi akhir menunjukkan
bahwa hampir 50 persen remaja di bawah usia 15 dan 75 persen di bawah usia 19
melaporkan telah melakukan hubungan seks. Terlepas dari keterlibatan mereka
dalam aktivitas seksual, beberapa remaja tidak tertarik pada, atau tahu
tentang, metode Keluarga Berencana atau gejala-gejala Penyakit Menular Seksual
(PMS). [5]
[5] http://www.kesrepro.info/?q=node/385
Perkembangan emosional
Psikolog
Amerika G. Stanley Hall mengatakan bahwa masa remaja adalah masa stres
emosional, yang timbul dari perubahan fisik yang cepat dan luas yang terjadi
sewaktu pubertas. Psikolog Amerika kelahiran Jerman Erik Erikson memandang
perkembangan sebagai proses psikososial yang terjadi seumur hidup.
Tugas psikososial remaja adalah
untuk tumbuh dari orang yang tergantung menjadi orang yang tidak tergantung,
yang identitasnya memungkinkan orang tersebut berhubungan dengan lainnya dalam
gaya dewasa. Kehadiran problem emosional bervariasi antara setiap remaja.[6]
C.
KENAKALAN
REMAJA
a. Pengertian Kenakalan Remaja
Kenakalan remaja (juvenile delinquency) adalah suatu perbuatan yang
melanggar norma, aturan atau hukum dalam masyarakat yang dilakukan pada usia
remaja atau transisi masa anak-anak dan dewasa.
Sedangkan
Pengertian kenakalan remaja Menurut Paul Moedikdo,SH adalah :
1.
Semua
perbuatan yang dari orang dewasa merupakan suatu kejahatan bagi anak-anak
merupakan kenakalan jadi semua yang dilarang oleh hukum pidana, seperti
mencuri, menganiaya dan sebagainya.
2.
Semua
perbuatan penyelewengan dari norma kelompok tertentu untuk menimbulkan keonaran
dalam masyarakat.
3.
Semua
perbuatan yang menunjukkan kebutuhan perlindungan bagi sosial.[7]
Kenakalan
remaja menurut para ahli
1.
Kartono, ilmuwan sosiologi “Kenakalan Remaja atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah juvenile
delinquency merupakan gejala patologis sosial pada remaja yang disebabkan
oleh satu bentuk pengabaian sosial. Akibatnya, mereka mengembangkan bentuk
perilaku yang menyimpang”.
2.
Santrock “Kenakalan remaja merupakan kumpulan dari berbagai perilaku remaja
yang tidak dapat diterima secara sosial hingga terjadi tindakan kriminal.”[8]
[6] http://www.kesrepro.info/?q=node/385[7] http://psikonseling.blogspot.com/2010/02/pengertian-kenakalan-remaja.html
[8] anneahira.com
Kenakalan remaja meliputi
semua perilaku yang menyimpang dari norma-norma hukum pidana yang dilakukan
oleh remaja. Perilaku tersebut akan merugikan
dirinya sendiri dan orang-orang di sekitarnya.
Para ahli pendidikan sependapat
bahwa remaja adalah mereka
yang berusia 13-18 tahun. Pada usia tersebut, seseorang sudah melampaui masa
kanak-kanak, namun masih belum cukup matang untuk dapat dikatakan dewasa. Ia
berada pada masa transis.
a.
Faktor-faktor
penyebab kenakalan remaja.
- reaksi frustasi diri
- gangguan berpikir dan intelegensia pada diri remaja
- kurangnya kasih sayang orang tua / keluarga
- kurangnya pengawasan dari orang tua
- dampak negatif dari perkembangan teknologi modern
- dasar-dasar agama yang kurang.
- tidak adanya media penyalur bakat/hobi
- masalah yang dipendam
- keluarga broken home
- pengaruh kawan sepermainan
-dll[9]
- reaksi frustasi diri
- gangguan berpikir dan intelegensia pada diri remaja
- kurangnya kasih sayang orang tua / keluarga
- kurangnya pengawasan dari orang tua
- dampak negatif dari perkembangan teknologi modern
- dasar-dasar agama yang kurang.
- tidak adanya media penyalur bakat/hobi
- masalah yang dipendam
- keluarga broken home
- pengaruh kawan sepermainan
-dll[9]
Contoh / Jenis-jenis Kenakalan
remaja :
- membolos sekolah
- kebut-kebutan di jalanan
- Penyalahgunaan narkotika
- perilaku seksual pranikah
- perkelahian antar pelajar
-dll[10]
- membolos sekolah
- kebut-kebutan di jalanan
- Penyalahgunaan narkotika
- perilaku seksual pranikah
- perkelahian antar pelajar
-dll[10]
D.
CARA
MENGATASI KENAKALAN REMAJA
Orang tua harus selalu memberikan dan menunjukkan perhatian
dan kasih sayangnya kepada anaknya. Jadilah tempat curhat yang nyaman sehingga
masalah anak-anaknya segera dapat terselesaikan.
[9] . http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/skripsi/index/assoc/HASHa7c5.dir/doc.pdf[10] http://subandowo.blogspot.com/2008/08/kenakalan-remaja.html
1. Perlunya ditanamkan dasar agama yang
kuat pada anak-anak sejak dini.
2. Pengawasan orang tua yang intensif
terhadap anak. Termasuk di sini media komunikasi seperti televisi, radio, akses
internet, handphone, dll.
3. Perlunya materi pelajaran bimbingan
konseling di sekolah.
4. Sebagai orang tua sebisa mungkin
dukunglah hobi/bakat anak-anaknya yang bernilai positif. Jika ada dana, jangan ragu-ragu
untuk memfasilitasi hobi mereka, agar anak remaja kita dapat terhindar dari
kegiatan-kegiatan negatif.[11]
5. Kegagalan
mencapai identitas peran dan lemahnya kontrol diri bisa dicegah atau diatasi
dengan prinsip keteladanan. Remaja harus bisa mendapatkan sebanyak mungkin
figur orang-orang dewasa yang telah melampaui masa remajanya dengan baik juga
mereka yang berhasil memperbaiki diri setelah sebelumnya gagal pada tahap ini.
6. Adanya
motivasi dari keluarga, guru, teman sebaya untuk melakukan point pertama.
7. Kemauan
orangtua untuk membenahi kondisi keluarga sehingga tercipta keluarga yang
harmonis, komunikatif, dan nyaman bagi remaja.
8. Remaja
pandai memilih teman dan lingkungan yang baik serta orangtua memberi arahan
dengan siapa dan di komunitas mana remaja harus bergaul.
9. Remaja
membentuk ketahanan diri agar tidak mudah terpengaruh jika ternyata teman
sebaya atau komunitas yang ada tidak sesuai dengan harapan.[12]
E.
PERGAULAN
REMAJA MENURUT ISLAMI
Adalah
remaja yang sopan terhadap sesama muslim dan remaja yang sopan dalam berpakaian
dan dengan kata-kata yang lembut dan tertutup.
Memang remaja
ini, kalau menurut zaman sekarang adalah zaman kuno, akan tetapi menurut ajaran
Islam adalah wanita harus menutup auratnya dan dilarang memperlihatkan anggota
tubuhnya yang sexy itu. Karena aurat wanita itu sangat mahal harganya dan
remaja ini biasa sangat kuper.
Remaja seperti ini
biasanya jarang suka bergabung dengan teman-temannya lain, karena dia lebih
suka mengurung diri dan dia sukanya sholat, mengaji, dll.
Yang harus dihindari pada wanita adalah sebagai berikut :
Yang harus dihindari pada wanita adalah sebagai berikut :
- Wanita muslim itu dilarang
berpandangan mata dengan yang bukan muhrimnya.
- Wanita muslim dilarang berpegangan tangan ataupun berciuman dan biasanya remaja sekarang itu tidak mengetahui ajaran Islam yang sebenarnya dan selalu ikut-ikut zaman sekarang.
- Wanita muslim dilarang berpegangan tangan ataupun berciuman dan biasanya remaja sekarang itu tidak mengetahui ajaran Islam yang sebenarnya dan selalu ikut-ikut zaman sekarang.
[11]http://www.wikimu.com/News/DisplayNews.aspx?id=12915
[12] anneahira.com
[12] anneahira.com
- Wanita muslim
dilarang membuka auratnya. Dan biasanya wanita sekarang banyak kita temui dan
selalu membuka auratnya dan memperlihatkan ke-sexy-annya pada lawan jenisnya.
Ketika
seseorang menjadi remaja, maka dia dibesarkan untuk menjalankan
kewajiban-kewajiban agama, sebagaimana yang diwajibkan kepada orang dewasa. Dua
sudah bertanggung-jawab kepada Allah SWT atas segala yang dilakukan. Setiap
kesalahan yang dilakukan akan dicatat sebagai dosa dan setiap kebaikan dicatat
sebagai amal sholeh yang akan mendapatkan pahala.
Apabila
remaja bisa menjalankannya dengan baik, maka Allah akan senantiasa menolongnya
dan apabila remaja masih belum bisa menjalankannya, maka Allah tidak mungkin
menolongnya.
Kalau
remaja sekarang ini menganggap agama itu nomor 2, remaja sekarang lebih suka
bergaul dengan teman-teman dan lupa dengan kewajibannya sendiri. Dan bisa-bisa
terjerumus dengan golongan setan dan setan itu selalu menggoda umat Islam untuk
meninggalkan kewajibannya sebagai umat muslim. Jika umatnya menyebut nama Allah
maka godaan itu tidak akan menjerumuskan kita.[13]
[13] http://gudangmakalah.blogspot.com/2009/03/makalah-pergaulan-remaja-secara-islami.html
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
kelompok remaja adalah manusia yang mempunyai potensi.
Remaja kelompok yang mempunyai vitalitas, semangat priorita, harapan penerus
generasi
Masa
remaja adalah suatu tahap antara masa kanak-kanak dengan
masa dewasa. Istilah ini menunjuk masa dari awal pubertas sampai tercapainya
kematangan; biasanya mulai dari usia 14 pada pria dan usia 12 pada wanita.
Transisi ke masa dewasa bervariasi dari satu budaya kebudayaan lain, namun
secara umum didefinisikan sebagai waktu dimana individu mulai bertindak
terlepas dari orang tua mereka
Kenakalan remaja (juvenile delinquency) adalah suatu perbuatan yang
melanggar norma, aturan atau hukum dalam masyarakat yang dilakukan pada usia
remaja atau transisi masa anak-anak dan dewasa.
Kenakalan
remaja menurut para ahli
3.
Kartono, ilmuwan sosiologi “Kenakalan Remaja atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah juvenile
delinquency merupakan gejala patologis sosial pada remaja yang disebabkan
oleh satu bentuk pengabaian sosial. Akibatnya, mereka mengembangkan bentuk
perilaku yang menyimpang”.
4.
Santrock “Kenakalan remaja merupakan kumpulan dari berbagai perilaku remaja
yang tidak dapat diterima secara sosial hingga terjadi tindakan kriminal
B.
SARAN
Adapun saran yang ingin sampaikan pada makalah ini
ialah:
1.
Bagi para
pembaca semua kalangan khususnya remaja agar dapat berfikir terlebih dahulu
dalam menanggapi sebuah masalah.
2.
Semoga makalah
ini dapat memberikan wawasan bagi para orang tua agar lebih memperhatikan lagi
anak-anak mereka.
3.
Memberitahukan
kepada lingkungan agar dapat memberikan kenyamanan bagi para remaja untuk
mengeluarkan inspirasi mereka serta menampung apa keluhan dari merea.
Daftar
Pustaka
http://www.kesrepro.info/?q=node/385
http://www.wikimu.com/News/DisplayNews.aspx?id=12915 http://gudangmakalah.blogspot.com/2009/03/makalah-pergaulan-remaja-secara-islami.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar