Senin, 06 Februari 2012

MAKALAH KENAKALAN REMAJA

BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Sering kali kita lihat dilingkungan sekarang ini, banyak sekali remaja yang bersikap tidak berdasarkan moral dan tingkah laku yang tidak sesuai lagi dengan prinsip hidup yang sebenarnya.
Remaja saat ini lebih identik dengan tingkah laku yang sering meresahkan baik dimana pun mereka berada. Berbagai macam tingkah laku yang mereka perbuat hingga akhirnya menimbulkan dampak-dampak negative bagi diri mereka sendiri dan juga orang disekitar mereka.
Karna itulah penyusun mencoba mengamati ruang lingkup dari remaja tersebut dan dirangkum dalam sebuah makalah yang sederhana.

B.     RUMUSAN MASALAH
a.      Bagaimana konsep remaja yang sebenarnya ?
b.      Apa itu kenakalan remaja?
c.       Apa penyebabnya kenakalan itu terjadi?
d.      Apa saja jenis-jenis kenakalan remaja itu?
e.       Bagaimana cara menanggulanginya?
f.       Bagaimana remaja dalam konsep islam?

C.    TUJUAN
Berdasarkan konsep latar belakang diatas, penyusun mengharapkan agar para pembaca terutama bagi kalangan remaja agar dapat mengontrol dan membentengi diri mereka dengan keimanan dan ketakwaan.







BAB II
ISI PEMBAHASAN
A.    PENGERTIAN REMAJA
a.      Remaja
Remaja Kelompok Yang Perlu Dipahami Remaja sebagai manusia berpotensi
“Remaja”. Kata itu menurut remaja sendiri adalah kelompok minoritas yang punya warna tersendiri, yang punya “dunia” tersendiri yang sukar dijamah oleh orang  tua.
Sekarang  kelompok remaja adalah manusia yang mempunyai potensi. Remaja kelompok yang mempunyai vitalitas, semangat priorita, harapan penerus generasi. Generasi muda diarahkan  untuk mempersiapkan kader penerus perjuangan bangsa dan pembangunan nasional dengan memberikan bekal keterampilan, kepemimpinan, kesegaran jasmani, daya kreasi, patriotisme idealisme, kepribadian dan budi pekerti luhur. Untuk itu perlu diciptakan iklim yang sehat sehingga memungkinkan kreativitas generasi muda berkembang secara wajar dan bertanggung jawab. Segi pendekatannya melalui pendidikan formal, non formal, atau pun informal; di luar maupun di dalam sekolah. Sebagai contoh kecil usaha melibatkan generasi muda dalam pembangunan adalah pengikutsertaan masa remaja dalam pendidikan politik yang kongkritnya nampak dilakukan dalam banyak kegiatan kampanye pemilu 1982.[1]
b.      Usaha-usaha untuk mengerti dan memahami remaja
Usaha-usaha untuk mengerti dan memahami remaja yaitu dengan mengetahui dan mnegerti tentang pertumbuhan dan perkembangan remaja, khususnya dalam mengantar remaja menuju kematangan psikis dan kematangan sosialnya.

c.       Ikhtisar hal-hal yang perlu dimengerti dan dipahami
Rentangan usia dan ciri-ciri remaja;
Sebelum seseorang disebut remaja yaitu “ambang pintu masa remaja” yang sering dikenal dengan sebutan “pubertas” dengan aneka keunikannya. Ciri-cirinya penuh dengan “badai dan topan” , perasaan yang penuh gejolak dan peka terhadap rangsang-rangsang negatif.
G. Stanley Hall,mengatakan bahwa  masa ini disebut sebagai masa yang penuh dengan “strom and stress”. Kemudian ciri-ciri remaja akhir adalah suatu masa indah dalam kehidupannya. Young men and Young women ini menghiasi hdup  mereka dengan kisah cinta yang tidak jarang menghanyutkan.
Pertumbuhan jasmani remaja awal sedmikian cepat’ terjadi ketidakseimbangan berbagai anggota badan, sehingga seringkali mereka nampak mengalami ketidakseimbangan badan dan ketidakseimbangan gerak. Selanjutnya pertumbuhan kelenjar-kelenjar seks dan perkmebangan perilaku seksual diketahui telah mengalami “sejarah” yang cukup panjang.[2]
d.      Rentang usia dan ciri-ciri remaja

Elizabeth B Hurlock  jika dibagi berdasarkan bentuk-bentuk dan pola-pola perilaku yang nampak khas bagi usia-usia, maka kematangan kehidupan terdiri atas 11 masa yaitu:
1.    prenatal: saat konsepsi sampai lahir.
2.    masa neonatus: lahir sampai akhir minggu kedua setelah lahir.
3.    masa bayi: akhir minggu kedua sampai akhir tahun kedua.
4.    masa kanak-kanak awal: dua tahun sampai enam tahun.
5.    masa anak-anak akhir: 6 tahun sampai dengan 10-11 tahun.
6.    masa pubertas/preadolescence: 10-12 tahun sampai dengan 13-14 tahun.
7.    masa remaja awal: 13-14 tahun sampai dengan 17 tahun.
8.    masa remaja akhir: 17 tahun sampai dengan 21 tahun.
9.    masa dewasa awal: 20 tahun sampai dengan 40 tahun.
10.masa setengah baya: 40 tahun sampai dengan 60 tahun.
11.masa tua: 60 tahun sampai dengan meninggal.
            e.   Ciri-ciri penting periode pubertas
Pubertas merupakan periode transisi dan tumpang tindih. Sebab pubertas berada dalam peralihan antara masa anak-anak danremaja, disebut kanan-kanak tidak tepat disebut dewasa juga tidak. Ada beberapa ciri  yang bersangkutan dengan pertumbuhan danperkembangan biologis dan psikologis.
Ciri-ciri primer:
Bagi wanita ditandai dengan haid pertama (menarche) yang disertai pelbagai perasaan tak enak bagi yang mengalaminya. Bagi pria ditandai oleh mimpi polusi (mimpi basah) atau dikenal dengan sebutan nocturnal emmisions.
Ciri-ciri seks sekunder:
Bagi wanita pinggulnya membesar dan membulat, buah dada semakin nampak menonjol, tumbuhnya rambut di daerah alat kelamin, ketiak, lengan, dan kaki. Ada perubahan suara dar suara anak-anak menjadi lebih merdu (melodious), kelenjar keringat lebih aktif dan sering tumbuh jerawat, kulit menjadi lebih kasar dibanding kulit anak-anak.


 
            Bagi pria otot-otot tubuh , dada, lengan, paha dan kaki tumbuh kuat, tumbuhnya rambut di daerah  alat kelamin, betis dan kadang-kadang dada; terjadi perubahan suara yaitu nada pecah dan suara merendah hingga sampai akhir masa remaja, volume suara turun satu oktaf, aktifnya kelenjar-kelenjar keringat dan kelenjar-kelenjar ini menghasilkan keringat yang banyak walaupun remaja tersebut bergerak sedikit saja. Pada usia 11-12 tahun wnaita lebih cepat tumbuh dibanding pria sehingga secara tidak sadar si puber sering merasa iri hati terhadap si puber wanita. Inilah sebabnya sering ada puber pria yang menjauhi bahkan bermusuhan dengan puber wanita pada usia ini, istilahnya sex antagonisme. Akan tetapi dalam pertumbuhan tubuh kekar maka mulailah timbul saling tertarik antara 2 jenis kelamin ini. Hal yang demikian dipengaruhi oleh daya tarik seksuil atau “sex appeal”.
Setelah melewati masa pubertasnya sip uber ini akan memasuki masa remaja awal yang ditandai dengan  ketidakstabilan kedaan perasaan dan emosinya, dalam bekerja ia tiba-tiba bersemangat sekali namun bisa juga kelihatan lesu sekali, dalam hal sikap dan moralnya terutama menonjol menjelang akhir remaja awal (15-17 tahun). Ada dorngan-dorngan seks dan kecenderungan memenuhi dorongan itu sheingga kadng-kadang dinilai oleh masayarakat tidak sopan, dalam hal kemampuan mental dan kecerdasan mulai sempurna. Kesempurnaan mengambil kesimpulan dan informasi abstrak mulai pada usia 14 tahun. Akibatnya si remaja awal suka menolak hal-hal yang tidak masuk akal tetapi dengan alasan yang masuk akal remaja cenderung mengikuti pemikiran orang dewasa. Hal status remaja awal sangat sulit ditentukan bahkan membingungkan. Perlakuan yang diberikan orang dewasa kepada remaja awal sering berganti-ganti. Ada keraguan orang dewasa untuk memberi tanggung jawab kepada remaja dengan dalih “merasa masih anak-anak” tetapi pada lain kesempatan si remaj awal sering mendapat teguran sebagai “orang yang sudah besar” jika remaja awal bertingkah laku yang kekanak-kanakan. Akibatnya si remaja awalpun mendapat sumber kebingungan dan menambah masalahnya.
Setelah masa remaja awal berakhir si remaja awal ini akan menghadapi masa remaja akhir yang ditandai dengan stabilitas yang mulai meningkat, citra diri dan sikap pandangan yang lebih realistis, menghadapi masalahnya secara lebih matang dan perasaan yang lebih tenang. [3]
B.     MASA REMAJA
Masa remaja adalah suatu tahap antara masa kanak-kanak dengan masa dewasa. Istilah ini menunjuk masa dari awal pubertas sampai tercapainya kematangan; biasanya mulai dari usia 14 pada pria dan usia 12 pada wanita. Transisi ke masa dewasa bervariasi dari satu budaya kebudayaan lain, namun secara umum didefinisikan sebagai waktu dimana individu mulai bertindak terlepas dari orang tua mereka.[4]
Perkembangan fisik
Perubahan dramatis dalam bentuk dan ciri-ciri fisik berhubungan erat dengan mulainya pubertas. Aktivitas kelenjar pituitari pada saat ini berakibat dalam sekresi hormon yang meningkat, dengan efek fisiologis yang tersebar luas.
Hormon pertumbuhan memproduksi dorongan pertumbuhan yang cepat, yang membawa tubuh mendekati tinggi dan berat dewasanya dalam sekitar dua tahun. Dorongan pertumbuhan terjadi lebih awal pada pria daripada wanita, juga menandakan bahwa wanita lebih dahulu matang secara seksual daripada pria. Pencapaian kematangan seksual pada gadis remaja ditandai oleh kehadiran menstruasi dan pada pria ditandai oleh produksi semen. Hormon-hormon utama yang mengatur perubahan ini adalah androgen pada pria dan estrogen pada wanita, zat-zat yang juga dihubungkan dengan penampilan ciri-ciri seksual sekunder: rambut wajah, tubuh, dan kelamin dan suara yang mendalam pada pria; rambut tubuh dan kelamin, pembesaran payudara, dan pinggul lebih lebar pada wanita.
Perkembangan intelektual
Tidak ada perubahan dramatis dalam fungsi intelektual selama masa remaja. Kemampuan untuk mengerti masalah-masalah kompleks berkembang secara bertahap. Psikolog Perancis Jean Piaget menentukan bahwa masa remaja adalah awal tahap pikiran formal operasional, yang mungkin dapat dicirikan sebagai pemikiran yang melibatkan logika pengurangan/deduksi. Piaget beranggapan bahwa tahap ini terjadi di antara semua orang tanpa memandang pendidikan dan pengalaman terkait mereka. Namun bukti riset tidak mendukung hipotesis ini; bukti itu menunjukkan bahwa kemampuan remaja untuk menyelesaikan masalah kompleks adalah fungsi dari proses belajar dan pendidikan yang terkumpul.
Perkembangan seksual
Perubahan fisik yang terjadi pada masa pubertas bertanggung-jawab atas munculnya dorongan seks. Pemuasan dorongan seks masih dipersulit dengan banyaknya tabu sosial, sekaligus juga kekurangan pengetahuan yang benar tentang seksualitas. Namun sejak tahun 1960-an, aktivitas seksual telah meningkat di antara remaja; studi akhir menunjukkan bahwa hampir 50 persen remaja di bawah usia 15 dan 75 persen di bawah usia 19 melaporkan telah melakukan hubungan seks. Terlepas dari keterlibatan mereka dalam aktivitas seksual, beberapa remaja tidak tertarik pada, atau tahu tentang, metode Keluarga Berencana atau gejala-gejala Penyakit Menular Seksual (PMS). [5]
­­­­­­­­­­[5] http://www.kesrepro.info/?q=node/385

            Perkembangan emosional
Psikolog Amerika G. Stanley Hall mengatakan bahwa masa remaja adalah masa stres emosional, yang timbul dari perubahan fisik yang cepat dan luas yang terjadi sewaktu pubertas. Psikolog Amerika kelahiran Jerman Erik Erikson memandang perkembangan sebagai proses psikososial yang terjadi seumur hidup.
Tugas psikososial remaja adalah untuk tumbuh dari orang yang tergantung menjadi orang yang tidak tergantung, yang identitasnya memungkinkan orang tersebut berhubungan dengan lainnya dalam gaya dewasa. Kehadiran problem emosional bervariasi antara setiap remaja.[6]
C.      KENAKALAN REMAJA

a.      Pengertian Kenakalan Remaja
Kenakalan remaja (juvenile delinquency) adalah suatu perbuatan yang melanggar norma, aturan atau hukum dalam masyarakat yang dilakukan pada usia remaja atau transisi masa anak-anak dan dewasa.
Sedangkan Pengertian kenakalan remaja Menurut Paul Moedikdo,SH adalah :
1.      Semua perbuatan yang dari orang dewasa merupakan suatu kejahatan bagi anak-anak merupakan kenakalan jadi semua yang dilarang oleh hukum pidana, seperti mencuri, menganiaya dan sebagainya.
2.      Semua perbuatan penyelewengan dari norma kelompok tertentu untuk menimbulkan keonaran dalam masyarakat.
3.      Semua perbuatan yang menunjukkan kebutuhan perlindungan bagi sosial.[7]

Kenakalan remaja menurut para ahli

1.      Kartono, ilmuwan sosiologi “Kenakalan Remaja atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah juvenile delinquency merupakan gejala patologis sosial pada remaja yang disebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial. Akibatnya, mereka mengembangkan bentuk perilaku yang menyimpang”.
2.      Santrock Kenakalan remaja merupakan kumpulan dari berbagai perilaku remaja yang tidak dapat diterima secara sosial hingga terjadi tindakan kriminal.”[8]
[6] http://www.kesrepro.info/?q=node/385
[7] http://psikonseling.blogspot.com/2010/02/pengertian-kenakalan-remaja.html
            Kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari norma-norma hukum pidana yang dilakukan oleh remaja. Perilaku tersebut akan merugikan dirinya sendiri dan orang-orang di sekitarnya.
Para ahli pendidikan sependapat bahwa remaja adalah mereka yang berusia 13-18 tahun. Pada usia tersebut, seseorang sudah melampaui masa kanak-kanak, namun masih belum cukup matang untuk dapat dikatakan dewasa. Ia berada pada masa transis.

a.      Faktor-faktor penyebab kenakalan remaja.
- reaksi frustasi diri
- gangguan berpikir dan intelegensia pada diri remaja
- kurangnya kasih sayang orang tua / keluarga
- kurangnya pengawasan dari orang tua
- dampak negatif dari perkembangan teknologi modern
- dasar-dasar agama yang kurang.
- tidak adanya media penyalur bakat/hobi
- masalah yang dipendam
- keluarga broken home
- pengaruh kawan sepermainan
-dll[9]

Contoh / Jenis-jenis Kenakalan remaja :
- membolos sekolah
- kebut-kebutan di jalanan
- Penyalahgunaan narkotika
- perilaku seksual pranikah
- perkelahian antar pelajar
-dll[10]

D.     CARA MENGATASI KENAKALAN REMAJA
Orang tua harus selalu memberikan dan menunjukkan perhatian dan kasih sayangnya kepada anaknya. Jadilah tempat curhat yang nyaman sehingga masalah anak-anaknya segera dapat terselesaikan.
[9] . http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/skripsi/index/assoc/HASHa7c5.dir/doc.pdf
[10] http://subandowo.blogspot.com/2008/08/kenakalan-remaja.html
1.      Perlunya ditanamkan dasar agama yang kuat pada anak-anak sejak dini.
2.      Pengawasan orang tua yang intensif terhadap anak. Termasuk di sini media komunikasi seperti televisi, radio, akses internet, handphone, dll.
3.      Perlunya materi pelajaran bimbingan konseling di sekolah.
4.      Sebagai orang tua sebisa mungkin dukunglah hobi/bakat anak-anaknya yang bernilai positif. Jika ada dana, jangan ragu-ragu untuk memfasilitasi hobi mereka, agar anak remaja kita dapat terhindar dari kegiatan-kegiatan negatif.[11]
5.      Kegagalan mencapai identitas peran dan lemahnya kontrol diri bisa dicegah atau diatasi dengan prinsip keteladanan. Remaja harus bisa mendapatkan sebanyak mungkin figur orang-orang dewasa yang telah melampaui masa remajanya dengan baik juga mereka yang berhasil memperbaiki diri setelah sebelumnya gagal pada tahap ini.
6.      Adanya motivasi dari keluarga, guru, teman sebaya untuk melakukan point pertama.
7.      Kemauan orangtua untuk membenahi kondisi keluarga sehingga tercipta keluarga yang harmonis, komunikatif, dan nyaman bagi remaja.
8.      Remaja pandai memilih teman dan lingkungan yang baik serta orangtua memberi arahan dengan siapa dan di komunitas mana remaja harus bergaul.
9.      Remaja membentuk ketahanan diri agar tidak mudah terpengaruh jika ternyata teman sebaya atau komunitas yang ada tidak sesuai dengan harapan.[12]

E.      PERGAULAN REMAJA MENURUT ISLAMI
Adalah remaja yang sopan terhadap sesama muslim dan remaja yang sopan dalam berpakaian dan dengan kata-kata yang lembut dan tertutup.
Memang remaja ini, kalau menurut zaman sekarang adalah zaman kuno, akan tetapi menurut ajaran Islam adalah wanita harus menutup auratnya dan dilarang memperlihatkan anggota tubuhnya yang sexy itu. Karena aurat wanita itu sangat mahal harganya dan remaja ini biasa sangat kuper.
                Remaja seperti ini biasanya jarang suka bergabung dengan teman-temannya lain, karena dia lebih suka mengurung diri dan dia sukanya sholat, mengaji, dll.
Yang harus dihindari pada wanita adalah sebagai berikut :
- Wanita muslim itu dilarang berpandangan mata dengan yang bukan muhrimnya.
-  Wanita muslim dilarang berpegangan tangan ataupun berciuman dan biasanya remaja sekarang itu tidak mengetahui ajaran Islam yang sebenarnya dan selalu ikut-ikut zaman sekarang.
[11]http://www.wikimu.com/News/DisplayNews.aspx?id=12915
[12] anneahira.com
- Wanita muslim dilarang membuka auratnya. Dan biasanya wanita sekarang banyak kita temui dan selalu membuka auratnya dan memperlihatkan ke-sexy-annya pada lawan jenisnya.
Ketika seseorang menjadi remaja, maka dia dibesarkan untuk menjalankan kewajiban-kewajiban agama, sebagaimana yang diwajibkan kepada orang dewasa. Dua sudah bertanggung-jawab kepada Allah SWT atas segala yang dilakukan. Setiap kesalahan yang dilakukan akan dicatat sebagai dosa dan setiap kebaikan dicatat sebagai amal sholeh yang akan mendapatkan pahala.
Apabila remaja bisa menjalankannya dengan baik, maka Allah akan senantiasa menolongnya dan apabila remaja masih belum bisa menjalankannya, maka Allah tidak mungkin menolongnya.
Kalau remaja sekarang ini menganggap agama itu nomor 2, remaja sekarang lebih suka bergaul dengan teman-teman dan lupa dengan kewajibannya sendiri. Dan bisa-bisa terjerumus dengan golongan setan dan setan itu selalu menggoda umat Islam untuk meninggalkan kewajibannya sebagai umat muslim. Jika umatnya menyebut nama Allah maka godaan itu tidak akan menjerumuskan kita.[13]











 

[13] http://gudangmakalah.blogspot.com/2009/03/makalah-pergaulan-remaja-secara-islami.html
BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
kelompok remaja adalah manusia yang mempunyai potensi. Remaja kelompok yang mempunyai vitalitas, semangat priorita, harapan penerus generasi
Masa remaja adalah suatu tahap antara masa kanak-kanak dengan masa dewasa. Istilah ini menunjuk masa dari awal pubertas sampai tercapainya kematangan; biasanya mulai dari usia 14 pada pria dan usia 12 pada wanita. Transisi ke masa dewasa bervariasi dari satu budaya kebudayaan lain, namun secara umum didefinisikan sebagai waktu dimana individu mulai bertindak terlepas dari orang tua mereka
Kenakalan remaja (juvenile delinquency) adalah suatu perbuatan yang melanggar norma, aturan atau hukum dalam masyarakat yang dilakukan pada usia remaja atau transisi masa anak-anak dan dewasa.
Kenakalan remaja menurut para ahli

3.      Kartono, ilmuwan sosiologi “Kenakalan Remaja atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah juvenile delinquency merupakan gejala patologis sosial pada remaja yang disebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial. Akibatnya, mereka mengembangkan bentuk perilaku yang menyimpang”.
4.      Santrock Kenakalan remaja merupakan kumpulan dari berbagai perilaku remaja yang tidak dapat diterima secara sosial hingga terjadi tindakan kriminal

B.     SARAN
Adapun saran yang ingin sampaikan pada makalah ini ialah:
1.      Bagi para pembaca semua kalangan khususnya remaja agar dapat berfikir terlebih dahulu dalam menanggapi sebuah masalah.
2.      Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan bagi para orang tua agar lebih memperhatikan lagi anak-anak mereka.
3.      Memberitahukan kepada lingkungan agar dapat memberikan kenyamanan bagi para remaja untuk mengeluarkan inspirasi mereka serta menampung apa keluhan dari merea.


Daftar Pustaka


Tidak ada komentar:

Posting Komentar